
Beberapa tips untuk melakukan muhasabah yang baik adalah
sebagai berikut:
1. Carilah tempat yang tanpa gangguan untuk muhasabah, misalnya di kamar yang sepi, atau di
masjid, atau di tempat yang kita agak asing di situ.
2. Bawa alat tulis dan buku khusus muhasabah. ...Ini penting, agar kelak, beberapa bulan ke
depan atau beberapa tahun ke depan jika suatu saat kita ingin mengukur sejauh mana
perubahan telah terjadi dalam diri kita, kita dapat melihatnya dari buku itu.
3. Berdo’a kepada Allah SWT dan mohonkan ampunan-Nya, kemudian mohonlah agar dapat
memuhasabah diri sebagai ikhtiar memperbaiki diri.
4. Renungkan berbagai kekurangan kita dalam beribadah kepada Allah SWT, baik dalam
muamalah kepada sesama ataupun berbagai aspek lain dalam hidup kita. Gunakan
pertimbangan ukhrowi saat merenungkan, maksudnya renungkanlah akibat perbuatan kita
dari sisi Allah, bukan hanya dari sisi duniawi saja. Catatlah renungan di buku kita itu. Jangan
malu menuliskan kekurangan kita. Format bebas sesuai kesukaan masing-masing. Sebagai
contoh, bisa dibagi kertas itu dalam 2 bagian. Bagian yang lebar untuk menuliskan hasil
muhasabah kita. bagian yang kecil nanti untuk menuliskan solusinya.
5. Setelah merasa cukup menuliskan semua hal yang kita rasa perlu diperbaiki dalam diri kita,
barulah tuliskan solusi-solusinya di kertas bagian kanan di buku khusus kita itu. Buatlah solusi
yang riil (terjangkau) yang dapat kita lakukan dalam waktu dekat. Bisa harian atau mingguan.
Setiap kita pastilah memiliki solusi-solusi yang berbeda bergantung dengan cara pandang,
pola pikir, dan wawasan kita.
6. Setelah usai membuat solusi, bacalah ulang semua yang telah kita tulis tadi. Azzamkan/
teguhkan dalam diri kita bahwa kita akan menjalankan solusi-solusi riil itu.
7. Perbanyaklah ibadah dan ketaatan pada Allah SWT dengan terus berdo’a agar memperbaiki
diri kita dan meneguhkan semua ikhtiar kita dalam menuju ridho-Nya. Mintalah bantuannya
ketika kita butuh bantuan diikuti dengan ikhtiar sebagai salah satu syarat terkabulnya do’a
kita itu. Ikutilah setiap kesalahan atau perbuatan buruk yang kita perbuat dengan perbuatan
baik. Lakukan terus menerus perbuatan baik yang dicintai Allah SWT sebanyak-banyaknya.
8. Evaluasilah hasil kita dalam jangka waktu tertentu. bisa per 3 hari, lalu per minggu, dan per
bulan. Lakukan dengan konsisten dengan terus meningkatkan kapasitas “solusi” yang kita
buat. Terus perbaiki yang kurang dalam diri, dengan terus memohon kepada Allah SWT.
9. Jika gagal, bangkit lagi, gagal, bangkit lagi, dan terus bangkit. jangan sampai kita menyerah
karena menyerah berarti lari dari rahmat Allah SWT.
Semoga dengan muhasabah yang baik kita akan menjadi hamba-Nya yang makin mendekat
kepada-Nya, mendekat pada syafaat Rasulullah SAW dan pada akhirnya, mendekat pada surga-
Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Amin.
Wallahu’alam bisshawab.
Referensi:
1. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaknya
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr :18)
2. Dari Syadad bin Aus r.a, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau berkata, “Orang yang pandai
adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan
sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa
nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT”. (HR. Imam Turmudzi, ia berkata,
‘Hadits ini adalah hadits hasan’)